Jumat, 08 Maret 2019
UNIKNYA NETIZEN INDONESIA (OPINI)
Ahmad Dhani adalah seorang musisi Indonesia yang terkenal , Ia terlibat sebuah khasus 'ujaran kebencian' . Ahmad Dhani di jerat UU TIE dengan ancaman 6 tahun penjara.Khasus bermula dari akun twitter @AHMADDHANIPRAST . Ia mengunggah komentar yang dianggap oleh Jack Bayd Lapian , cucu dari pahlawan asal sulawesi ini bahwa kicauan Ahmad Dhani mengandung ujaran kebencian . Isi kicauan pertama : "Yang menistakan agama si Ahok yang di adili KH.Marif.Amin" , kicauan kedua : " siapa yang mendukung penistaan agama adalah bajingan yang perlu di ludahi mukanya" , kicauan ketiga : " sila pertama Ketuhanan Yang Maha Esa , penista agama jadi gubernur ,kalian waras? ". Untuk mempertanggung jawabkan perbuatannya Ahmad Dhani resmi menjadi tahanan yang mendekam di lembaga permasyarakatan (lp) atas tindakan ujaran kebencian pada tanggal 28 januari 2019 .
Dari contoh khasus Ahmad Dhani tadi , sudah bukan hal aneh bagi masyarakat Indonesia yang sangat suka berkomentar dan memberi kicauan kicauan nya lewat media sosial nya. Atau bisa kita sebut sebagai netizen. Dari mulai komentar yang positif sampai ke yang negatif. Bukan hal aneh lagi jika netizen Indonesia di cap sebagai pengguna internet yang suka sekali berkomentar. Berbagai hal yang viral atupun tidak , pasti langsung menjadi sasaran pada netizen untuk mengeluarkan pendapat. Dari berbagai hal,berita,ataupun yang tersebar di dunia maya. Di era milenial ini bahkan media sosial memberikan kebebasan berpendapat , namun penyalahgunaan kebebasan berpendapat justru marak dilakukan. Terutama para netizen yang kerap melontarkan kalimat pedas. Bahkan tak jarang dari sebuah komentar komentar tersebut memicu timbulnya aksi bulying. Suatu komentar yang menggunakan kalimat tidak layak dapat merugikan pihak yang terkena dampak dari komentar tersebut. Selain itu juga dapat memicu terjadinya pencemaran nama baik.
Netizen biasanya juga menggunakan akin palsu untuk mendapat best comment. Kolom komentar yang seharusnya menjadi wadah aspirasi , memuji, atau bahkan mengkritik justru digunakan sebagai wadah ujaran kebencian seperti yang di lakukan oleh Ahmad Dhani. Hal-hal seperti ini lah yang harus kita hindari.
Tidak hanya kolom komentar , terkadang kolom story juga di jadikan sebagai wadah peluncuran stetement, atau bahkan terkadang mereka mempublikasikan sesuatu yang memiliki unsur SARA dan tidak memiliki makna, serta tidak di ketahui kebenarannya , yang akhirnya menjadu bahan pembicaraan publik atau di sebut sebagai berita hoaks. Hal seperti ini pula yang harus di hindari agar kita tidak terjerat khasus seperti Ahmad Dhani yang di cap sebagai pengujar kebencian di sosial media.
Sebagai generasi milenial kita harus lebih bisa bijak dalam menggunakan media sosial .
Nama : Elok.Qomariyah.N
Kelas : XI-IIS 1
No.absen : 10
Tugas
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar