Jumat, 08 Maret 2019

Antara Siaga, Tanda-tanda, dan Upaya (OPINI)




*Penting Untuk Diketahui*
Gunung Merapi merupakan gunung berapi yang masih terkenal aktif hingga saat ini. Gunung ini berlokasi di Yogyakarta, tepatnya di Klaten,Boyolali, Kabupaten Sleman. Gunung ini tergolong aktif dalam aktivitas vulkanik. Bagaimana tidak, gunung Merapi telah berulang kali memuntahkan lava pijar. Hal tersebut terlihat saat erupsi yang terjadi pada tahun 2010. Jika dibandingkan dengan erupsi yang terjadi belakangan ini yaitu antara tahun 2018 hingga 2019, bisa disimpulkan erupsi yang terjadi tahun 2010 lebih parah. Ini karena erupsi Merapi telah menelan korban di tahun 2010. Tercatat tiga orang tewas lantaran sergapan awan panas dan satu korban perempuan mengalami kecelakaan lalu lintas saat mengevakuasi diri. Akibat yang ditimbulkanpun bisa dikatakan berbeda. Pada tahun 2019, akibat yang timbul dari aktivitas vulkanik Merapi dapat dianggap ringan. Misalnya, larangan untuk kegiatan pendakian, beraktivitas dalam radiusnya tiga kilometer dari Merapi, dan juga awan berkabut. Lain halnya dengan akibat aktivitas vulkanik Merapi pada tahun 2010, yang bisa dibilang sangat berat. Hal ini lantaran asap tebal yang menyelimuti awan sehingga mengganggu penglihatan dan menyebabkan sesak napas. Selain itu,awan panas akibat erupsi juga menimbulkan banyak korban jiwa berjatuhan.

*Kenali Untuk Hindari Resiko*
Sebelum gunung Merapi meletus, terdapat beberapa pertanda yang sebaiknya kita ketahui. Diantaranya suhu udara naik karena material dalam inti gunung berapi sedang berjalan menuju keluar,mata air kering, sering terjadi gemuruh,tumbuhan layu,dan hewan mulai migrasi. Jika tanda-tanda diatas mulai muncul, sebaiknya kita lebih berhati-hati dan waspada. Setidaknya ada lima tindakan sederhana sebagai persiapan dan antisipasi erupsi gunung berapi. Hal itu meliputi seharusnya kita hafalkan titik-titik aman dan jauhi tempat yang berpotensi menjadi jalur aliran lahar, gunakan pakaian yang menutupi seluruh tubuh dan pakai masker, sediakan stok air, obat-obatan,dan makanan kering di rumah,dan yang tak kalah penting jangan panik. Selain itu setelah terjadi letusan hal-hal yang seharusnya dilakukan diantaranya pastikan tetap menyalakan alat elektronik seperti radio atau televisi untuk mengetahui situasi terkini,jauhi wilayah yang terkena hujan abu vulkanik sebab abu vulkanik mengandung partikel kecil yang bisa merusak paru-paru,dan jika situasi dirasa sudah aman bersihkan timbunan abu.

*Siaga Untuk Berhati-hati*
Untuk itu,penting bagi kita mengetahui dan mengenali tanda gunung berapi akan meletus dan upaya yang seharusnya dilakukan. Hal ini bertujuan agar kita dapat antisipasi jika sewaktu-waktu gunung berapi meletus. Salah satunya dengan selalu mengikuti perkembangan berita gunung berapi baik melalui media elektronik seperti handphone (HP), televisi,radio maupun media cetak seperti koran. Setidaknya kita selalu memperoleh info terbaru dan arahan dari petugas sehingga dapat menekan angka kemungkinan resiko korban jiwa.

*Nama : Faniza Maulidia Aulia*
*Kelas : XI IIS 1*
*No absen : 15*
*Tugas : Opini*

Tidak ada komentar:

Posting Komentar