Rabu, 13 Maret 2019
Aktivis Perempuan Pencari Sensasi
Pada zaman sekarang berita hoax sangat marak terjadi di kalamgan masyarakat, pasti kalian tidaklah asing dengan pengertian hoax itu sendiri, adalah informasi yang sesungguhnya yidak benar tetapi dibuat seolah-olah benar adanya. Berita hoax yang menyebar ditengah masyarakat baru-baru ini mengenai kebohongan aktivis yang bernama Ratna Sarumpaet yang pada hari Kamis malam 4 Oktober 2018 ditangkap karena telah terbukti menjadi tersangka . Tersangka apa? begini singkat ceritanya.
Jadi pertama kali berita RS dianiaya muncul di Facebook diunggah melaluli akun Swary Utami Dewi yang menyertakan tangkapan layar WhatsApp dan foto RS dengan muka lebam-lebam pada 2 Oktober 2018. Kabar tersebut kemudian menyebar lewat Twitter melaluli akum sejumlah tokoh.
Pengakuan penganiaayan tersebut lalu memdapatkan respon dari beberapa tokoh salah satunya Rachel Maryam, selain itu juga dari juru bicara tim Prabowo-Sandi, Dhani Anzar Simajuntak pun juga menanggapi mengatakan RS dikroyok dan dipaksa dimasukan kedalam mobil. Pengacara RS (Samuel Lengkey) juga memgatakan hal senada. Lalu berikutnya datang dari wakil ketua umum Partai Gerindra Fadli Zon menegaskan dicuitan twitternya @fadilzon bahwa RS mengalami penganiaayan dan dikroyok dua sampai tiga orang. Lalu tidak berhenti disitu saja ketua umum Gerindra Prabowo Subianto turut memberikan pernyataan atas dikroyoknya RS pada Rabu malam 3 Oktober 2018.
Setelah ramai pemberitahuan tersebut pihak kepolisian menanggapi dan menelusuri setelah mendapatkan tiga laporan mengenai dugaan hoax tersebut dan pada akhirnya RS mengaku berbohong dan terbukti bersalah dengan adanya kasus ini beliau dijerat hukumab pasal 14 dan 15 Undung-Undung no 1 tahun 1945 tentang peraturan hukum pidana, selain itu juga dikenai Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE) pasal 28 juncto pasal 45.
Saya sebagai siswa beranggapan bahwa ini semua hanyalah skenario politik ataukah kebohongan yang berskenario, jika RS dianiaaya untuk berbohong kepada anaknya tetapi kita tau bahwa transaksi yang terjadi di Rumah Sakit Bina Estetika merupakan dari anaknya sendiri. Bukan dirawat karwna dianiaaya melainkan lebam karena beliau menjalani oprasi sedot lemak di pipi. Lantas bagaimaana dengan tanggapan para tokoh politik, ini sangatlah ganjal.
Lalu RS telah resmi ditangkap dan dijerat pasal-pasal tersebut ini cukup menjadi sorotan karena RS tidak menyiarkan beritanya ditelevisi maupun cuitan di medsos hanya saja yang mengunggah tokoh-tokoh politik lainnya.
Lantas bagaimana kita sebagai siswa yang sering terpengaruh oleh berita-berita hoax yang bahkan kita belum tau kebenarannya seperti apa. Jadi saya ada beberapa tips untuk menghindari berita hoax berikut penjelasannya.
1. Hati-hati dengan judul provokatif
Hoax sering memunculkan berita yang judulnya langsung menuding pada pihak terntentu, jadi kita sebagai siswa yang sering membaca-baca berita melalui internet sebaiknya kita harus mencari informasi serupa melalui situs online resmi kemudian bandingkan isinya, setidaknya kita bisa memperoleh kesimpulan yang berimbang.
2. Mencernati alamat situs
Yang dimaksud yaitu URL masih menggunakan domain blog maka informasinya bisa dibilang meragukan.
3. Memeriksa fakta
Berasal dari apa dan siapa sumbernya apakah dari institusi resmi seperti KPK, POLRI atau hanya berasal dari pegiat ormas, tokoh politik atau pengamat.
Tips tersebut semoga membantu kalian, terimakasih.
Nama : Anindya Ratnasari Putri
Kelas : 11 IIS 1
Absen : 4
Tugas : Opini
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar